Friday, August 25, 2023

Lomba Puisi

Waktu itu saya melihat lomba Agustusan di RT saya. Saya mendaftar lomba estafet air dan estafet tepung. Lombanya pukul 13.00 siang, saat itu masih pukul 12.00, saya pulang dahulu untuk shalat, saya sudah siap pukul 13.00.Tetapi saya harus makan siang dahulu. Jadi saya berangkat pukul 13.30. Ternyata pas saya datang....lombanya estafet air dan tepungnya sudah selesai. Tentunya saya tidak berkecil hati dong walau saya agak capek.

Saya pun menonton lomba balap karung. Ternyata ada lomba puisi juga. Saya ditanya oleh bunda saya ''Dek, adek mau ikut lomba puisi?'' tanya bunda. Terus saya menggelengkan kepala. Berapa menit kemudian bunda saya bertanya lagi ''Beneran dek gak mau ikut lomba puisi?'' saya tetap menggelengkan kepala saya. Setelah itu saya berkata ''Ya udah deh ade mau ikut'' saya menjadi pendaftar pertama di lomba puisi. Tak berjelang lama ada 3 orang mendaftar juga. Saya membacakan puisi Diponegoro karya Chairil Anwar


Baca juga : Market Day

 Ini teksnya 

Di masa pembangunan ini Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api 
Di depan sekali tuan menanti 
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
 Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati.

MAJU 

Ini barisan tak bergenderang-berpalu 
Kepercayaan tanda menyerbu

Sekali berarti
Sudah itu mati 

 MAJU 

Bagimu Negeri Menyediakan api 
Punah di atas menghamba 
Binasa di atas ditunda
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai 
Jika hidup harus merasai 
Maju. 
Serbu.
Serang.
Terjang. 

Februari 1943 

TEKS DARI TRIBUNJATENG.COM 

 Alhamdulillah saya mendapatkan juara 1 lomba puisi.

2 comments:

Camping Di Halaman Rumah Baru

ayoo anak² bangun sahur sudah jam 3 ini .ujar mama. iya ma zea bangun iyaa ma zian juga bangun kita sahur pakai apa ma? Kata zian sahur paka...