Saya pun menonton lomba balap karung. Ternyata ada lomba puisi juga. Saya ditanya oleh bunda saya ''Dek, adek mau ikut lomba puisi?'' tanya bunda. Terus saya menggelengkan kepala. Berapa menit kemudian bunda saya bertanya lagi ''Beneran dek gak mau ikut lomba puisi?'' saya tetap menggelengkan kepala saya. Setelah itu saya berkata ''Ya udah deh ade mau ikut'' saya menjadi pendaftar pertama di lomba puisi. Tak berjelang lama ada 3 orang mendaftar juga. Saya membacakan puisi Diponegoro karya Chairil Anwar
Baca juga : Market Day
Ini teksnya
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditunda
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju.
Serbu.
Serang.
Terjang.
Februari 1943
TEKS DARI TRIBUNJATENG.COM
Alhamdulillah saya mendapatkan juara 1 lomba puisi.
MasyaAllah. Keren sekali, Adek Frieda... Semangat ya sayangđź’•
ReplyDeleteiya
Delete